Infografik

Biografi KH. Bisri Musthofa Rembang

27 Mar 2022 10:56 WIB
3607
.
Biografi KH. Bisri Musthofa Rembang KH. Bisri Musthofa ulama intelektual berjuluk Singa Podium.

KH. Bisri Musthofa merupakan ulama Nusantara asal Rembang Jawa Tengah. Beliau aktif berdakwah dan jago berpidato di atas mimbar hingga masyhur dikenal sebagai Singa Podium.

KH. Bisri Musthofa lahir di Rembang Jawa Tengah pada tahun 1914. Beliau adalah putra pasangan KH. Zainal Musthafa dan Siti Khadijah. Lahir dengan nama Mashadi kemudian diganti dengan Bisri usai pulang dari ibadah haji pada 1923. Di tahun itu, dia berangkat haji bersama ayah dan ibunya. Takdir Allah, sang ayah wafat usai menunaikan haji dan dimakamkan di Jeddah. Beliau bersama saudara-saudara dan ibunya kemudian pulang ke Indonesia.

Bisri kecil belajar ilmu agama dan mendalami ilmu-ilmu keislaman di Pesantren Kasingan Rembang. Pesantren ini diasuh oleh Kiai Cholil Harun. Dia juga mengaji pasanan Ramadhan di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur di bawah asuhan KH. Hasyim Asy'ari. Sesudah itu, thalabul ilmu Bisri muda berlanjut ke Makkah sejak 1936. Guru-gurunya selama mukim di sana antara lain Kiai Bakir, Syekh Umar Hamdan al-Maghribi, Syekh Maliki, Syekh Amin, Syekh Hasan Masysyath dan Kiai Abdul Muhaimin.

Infografik oleh Ahmad Hudaepi.

Kiai Bisri menikahi Ma'rufah, putri gurunya sendiri Kiai Cholil Harun. Beliau berdua dikaruniai delapan anak, di antara Kiai Cholil Bisri dan Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus). Kiai Cholil Bisri adalah putra dari Gus Yahya Cholil Staquf dan Gus Yaqut Cholil Qoumas.

Kiai Bisri aktif mengajar di Pesantren milik mertuanya. Usai bubar pada masa penjajahan Jepang, Kiai Bisri melanjutkan pesantren itu di Leteh, Rembang dengan nama Raudhatut Thalibin.

Selain mengajar dan berpolitik, Kiai Bisri juga menulis kitab. Di antara kitab karangannya adalah Al-Ibriz, kitab tafsir al-Quran dalam bahasa Jawa. Kitab ini sering dikaji di surau dan musholla kampung. Kiai Bisri menafsirkan ayat-ayat al-Quran dengan turut membaca perkembangan zaman.

Kitab karangan Kiai Bisri lainnya antara lain Terjemah Bulughul Maram, Terjemah Lathaiful Isyarah, al-ikhsar fi ilm at-tafsir, Munyah adh-Dham'an (Nuzul al-Qur'an), Terjemah al-Faraid al-Bahiyah, Terjemah as-Sulam al-Munauraq, (Indonesia oleh KH. Khalil Bisri), Tanwir ad-Dunyam, Sanif as-Shalah, Terjemah Aqidah al-Awam, Terjemah Durar al-Bayan, Ausath al-Masalik (al-Khulashah), Syarh al-Ajrumiyah, Syarh ash-Shaaf al-Imrithi, Rafiq al-Hujjaj, Manasik Haji, at-Ta'liqah al-Mufidah Li al-Qasidah al-Munfarijah, Islam dan Shalat, Washaya al-Aba li al-Abna', Al-Mujahadah wa ar-Riyadhah, Tarikh al-Auliya', Al-Haqibah (kumpulan doa) jilid I-II, Syiir Rajabiyah, Ahl as-Sunnah wa al-Jamaah, Syi'ir Budi Pekerti, Al-Asma wa al-Aurad, Syi'ir Pemilu, Zad az-Zu'ama wa Dzakirat al-Khutaba', Pedoman Pidato, Primbon, Mudzakirah Juyub Al-Hujjaj dan lain sebagainya.

Karena aktif memberikan ceramah di pelbagai daerah, Kiai Bisri dikenal sebagai sosok orator kondang. Gaya komunikasiya di atas mimbar panggung, membuat dirinya disemati gelar Singa Podium. Hal-hal yang sulit dipahami dan dicerna dapat dibahasakan dengan mudah dan ringan oleh beliau.

Kiai Bisri termasuk di antara kiai-kiai yang ikut serta dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Beliau mematuhi seruan Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy'ari untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi Belanda.

Kiai Bisri wafat pada tangal 16 Februari tahun 1977 dalam usia 62 tahun. Beliau dimakamkan di Rembang Jawa Tengah.

Redaksi
Redaksi / 438 Artikel

Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial. 

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: